Cari Blog Ini

Sabtu, 23 Juli 2011

One-shot

Sekali tembak. Hanya 1 kesempatan.

Sisanya, tergantung hasil. Entah berniat lanjut atau tidak.

Saya tau, memulai cerita itu gampang.
Dan orang mulai bosan di tengah2.
Akhirnya stop tanpa ending.

Entah itu writer's block, yang saya pun, meskipun baru memulai, juga sudah mulai mengalami, lol. Atau mungkin karena otak kita pikiran bisa kabur ke mana2, diantaranya ide2 buat fict baru.

Menurut senior saya yang di Uni, kebanyakan teman kakak saya, ini bisa dibandingkan dengan otaku2 biasa yang ambil JP course di Uni.
Mereka ambil JP course, biasanya sebagai sampingan.
Tahun ke 2, yang ikut paling hanya setengah yang tahun lalu ada.
Tahun ke 3, hanya 1/4 tersisa.

Anda bisa liat apa yang saya ingin katakan?
Inilah proses 'weed-out'. Anda akan tau yang mana punya dedikasi, dan mana yang tidak.
Keras, tapi nyata.

Jadi, saya pikir, mungkin kita bisa belajar dari one-shooting.
Meskipun hanya 1 chapter, justru itu menantang anda.
Anda bikin sekian banyak konsep, hanya untuk 1 chapter yang kelanjutannya belum anda ketahui.

Mungkin terasa 'wimpy' untuk menggunakan one-shot, melihat reaksi dan berpikir lanjut atau tidak dari sana.
Anda mungkin kesal melihat producer Tales bilang "Kita mungkin akan bawa Xillia, kalau fans mau. Blah blah blah"
Tapi mau gak mau, itu bukan cara yang tidak lazim. Shonen Jump juga pakai cara seperti itu (berdasarkan Bakuman).

Tapi setelah menulis one-shot, ya, setelah menulis/mengetik semua teksnya di komputer, anda baru mengerti kalau itu boring atau tidak.
Kalau boring, sebaiknya jangan dipost, saya tidak suka melihat anda ngepost sebuah fict yang anda sepertinya tidak berniat untuk buat.
Kalau anda tertarik, lanjutkan!

Amannya one-shot, anda bisa langsung tulis, dan anggap selesai.
Misalkan kamu bilang fict kamu bakalan punya x chapter, dan akhirnya kamu berhenti di tengah2, kamu akan mengecewakan fans kamu, sedikit apapun jumlahnya.
Selain itu, one-shot juga bisa dipakai untuk sebuah konsep yang sebaiknya tidak panjang2 sekali, ataupun yang hanya cocok untuk 50 page chapter (Chapter 1 setiap manga yang kamu liat di SJ sebanyak itu).
Mungkin saya salah untuk bandingkan manga bergambar dengan fict yang sepenuhnya tulisan (Atau beberapa gambar diselipkan, kebanyakan hanya gambar karakter).
Ada pepatah "One picture can describe a thousand words" atau semacam.
Tapi, mungkin ini perbandingan yang cukup dekat.

Btw, saya sempat berdiskusi sementara dengan salah satu penulis baru blog ini selain saya, yaitu Ciel.
Saya menanyai apa yang akan dia buat ke blog ini. Tentunya fict.
Saya bilang mungkin OS lebih baik, supaya dia tidak keteteran dengan 2 fict sekaligus.
Dan dia bilang, tidak apa2 manage 2 sekaligus, toh kadang juga kamu bisa bosen dengan hanya 1 fict.

Saya yakin dia cukup kuat.
Kalau saya yang masih newbie, mungkin tidak.
Jadi, saya akan coba buat 1 OS :3
Entah kapan saya akan buat, saya tidak akan buat janji.
Tapi minimal, mudah2an saya bisa ada 1 sebelum September :)

Anda juga ingin? Tentu akan menarik untuk kita semua lihat :)
Mohon maaf sebesar2nya jika ada kesalahan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar